by

Hari Kesehatan Dunia Dan Angka Kesakitan Cianjur. Statististisi Pertama BPS Kabupaten Cianjur

Cianjur,- sorotperadilan.com l
Ditengah mewabahnya Pandemi Virus Corona (Covid-19) yang sedang melanda dunia, 7 April 2020 yang lalu merupakan peringatan Hari kesehatan sedunia (World Health Day).

Peringatan hari tersebut juga dilakukan untuk menandai didirikannya organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) pada tahun 1948. WHO selalu mengangkat tema-tema tertentu setiap tahunnya dalam peringatan Hari Kesehatan Sedunia yang sesuai dengan tujuan organisasi WHO, yakni untuk mencapai kesehatan dengan secara maksimal untuk seluruh rakyat di seluruh dunia.

Hari Kesehatan Sedunia tahun ini mengusung tema “Support Nurses and Midwives”, didedikasikan untuk mengapresiasi kerja-kerja tenaga medis, khususnya perawat dan bidan. Perawat dan bidan merupakan garda terdepan COVID-19 dan rela menempatkan kesehatan mereka sendiri dalam resiko untuk melindungi masyarakat luas.

Situasi ini mengingatkan masyarakat dunia betapa sangat pentingnya untuk menjaga kesehatan, penyebaran penularan virus yang sangat cepat menyerang negara maju, negara berkembang, kota besar, kota penyangga ibukota, hingga bisa saja sampai pelosok desa.

Seringkali penyebab utama dari kondisi kesehatan yang buruk adalah penyakit akibat bakteri/virus, kurang istirahat, pola makan yang buruk , kurang menjaga kebersihan dan lain – lain.

Padahal kita paham dan tahu akan manfaat dari hidup sehat. Tubuh akan lebih kebal terhadap serangan penyakit dan lebih mudah dalam menjalani aktivitas. Dengan kondisi kesehatan yang baik, pekerjaan – pekerjaan yang dilakukan pun akan menjadi lebih maksimal dan memberi hasil yang lebih baik.

Kesehatan yang baik juga dapat membuat hidup menjadi lebih bahagia. Bahkan dalam ajaran islam, kita diajarkan untuk tidak hanya menjaga kesehatan jasmani/fisik saja. Tetapi juga menjaga kesehatan rohaniah dengan menjaga keseimbangan hubungan spiritual antara manusia dengan Sang Pencipta yang diwujudkan malalui aktivitas manusia dalam memenuhi semua perintah Allah SWT.

Dalam melihat tingkat kesehatan masyarakat secara umum, salah satunya dapat menggunakan Indikator Angka Kesakitan/Morbiditas/Persentase penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan.

Indikator ini dapat dimanfaatkan untuk mengukur tingkat kesehatan masyarakat secara umum, yang dilihat dari adanya keluhan yang mengindikasikan terkena suatu penyakit tertentu.

Keluhan kesehatan adalah gangguan terhadap kondisi fisik maupun jiwa, termasuk karena kecelakaan, atau hal lain yang menyebabkan terganggunya kegiatan sehari-hari. Pada umumnya keluhan kesehatan utama yang banyak dialami oleh penduduk adalah panas, sakit kepala, batuk, pilek, diare, asma/sesak nafas, sakit gigi.

Orang yang menderita penyakit kronis dianggap mempunyai keluhan kesehatan walaupun pada waktu survei (satu bulan terakhir) yang bersangkutan tidak kambuh penyakitnya. Semakin banyak penduduk yang mengalami keluhan kesehatan berarti semakin rendah derajat kesehatan dari penduduk pada wilayah tersebut.

Pengetahuan mengenai derajat kesehatan suatu masyarakat dapat menjadi pertimbangan dalam pembangunan bidang kesehatan, yang bertujuan agar semua lapisan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan merata.

Melalui upaya tersebut, diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik. Badan Pusat Statistik (BPS) dalam menghitung Angka Kesakitan menggunakan data yang bersumber dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS).

SUSENAS merupakan salah satu survei yang mengumpulkan informasi untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat. Pada maret 2019 total jumlah sampel nasional SUSENAS adalah sebanyak 320.000 rumah tangga, sehingga memungkinkan estimasi hingga level kabupaten/kota. Sementara jumlah sampel SUSENAS maret 2019 untuk Kabupaten Cianjur adalah sebesar 1.000 rumah tangga yang tersebar di kecamatan-kecamatan wilayah pemerintahan Kabupaten Cianjur.

Angka Kesakitan Kabupaten Cianjur pada tahun 2019 adalah sebesar 15,14%, turun sekitar 3 poin dibandingkan tahun 2018 lalu 18,15% (Sumber: Pub. Stat Kesra BPS). Penurunan angka kesakitan ini dapat diinterpretasikan sebagai suatu keadaan yang semakin membaik di Kabupaten Cianjur, berarti ada peningkatan derajat kesehatan masyarakat, dimana persentase penduduk Cianjur yang mengalami keluhan kesahatan terindikasi menurun.

Upaya-upaya berkelanjutan Pemerintah Kabupaten Cianjur, Dinas Kesehatan, dan Stakeholder terkait dalam menyiapkan fasilitas kesehatan di daerah-daerah, peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, serta mengedukasi masyarakat tentang kesehatan perlu kita apresiasi dan terus kita dukung.

Penurunan angka kesakitan tahun lalu perlu disikapi dengan peningkatan upaya-upaya extra yang optimal, karena di tahun 2020 ini ada situasi luar biasa kasus Pandemi Virus Corona (Covid-19) yang tentu akan mempengaruhi Angka Kesakitan 2020 nanti apabila tidak tertangani dengan baik.

Terhadap isu tersebut semua pihak bisa ikut berperan aktif dalam membantu pemerintah untuk melindungi kesehatan masyarakat, yakni dengan menjaga kesehatan diri dan keluarga agar tidak terkena dampak penyebaran Virus Corona yang sangat cepat penularannya. Sebisa mungkin optimalkan kegiatan dan aktivitas di rumah saja dan selalu membudayakan gaya hidup bersih.

Seperti himbauan yang terus digaungkan baik WHO,pemerintah pusat maupun daerah tentang Work From Home (WFH), School From Home (SFH), cuci tangan sehat, mengurangi interaksi fisik yang dapat mengakibatkan penyebaran Virus Covid-19, dsb. Dalam masa pembatasan sosial berskala besar yang diterapkan oleh pemerintah, penggunaan internet/online dalam kehidupan sehari-hari menjadi pilihan bagi sebagian besar masyarakat untuk menjalankan aktivitasnya seperti: bekerja, belajar, belanja, rapat, silaturahmi keluarga,dll.

Untuk pelayanan publik pemerintah maupun perusahaan-perusahaan BUMN juga sudah banyak yang memaksimalkan layanan secara online, sehingga mengurangi resiko penularan Covid-19 di masyarakat. Pada kegiatan Sensus 10 tahun sekali, BPS memberikan kesempatan pada masyarakat untuk berpartisipasi #MencatatIndonesia pada Sensus Penduduk Online dengan mengakses situs resmi pemerintah https://sensus.bps.go.id yang diperpanjang hingga 29 Mei 2020 nanti. Mari bantu pemerintah dengan tetap sehat, tetap di rumah, dan pastikan anda penduduk Indonesia.

Penulis : Rosser Ikhlas, S.Si
Reporter: Arief

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed