by

WUHAN BABAK BELUR SEJAK 1938 TAPI BANGKIT, INDONESIA?, TERSERAH !

BANDUNG,–Sorotperadilan.com l Wuhan (Hanzi) adalah ibu kota provinsi Hubei, Tiongkok. Kota ini adalah kota terpadat penduduknya di bagian pusat Tiongkok. Penduduknya lebih dari 11 juta yang tersebar di lebih 13 distrik

Setelah lama ‘hidup-tentram, pada Desember 2019, Wuhan yang luasnya sekitar 8400-an Km2 ini kembali menjadi atensi dunia karena munculnya wabah nCov (Novel CoronaVirus/Covid 19), yang memiliki gejala seperti SARS. Virus ini entah bagaimana kemudian dijuluki ‘Virus Wuhan’, sebagian mengatakan karena infeksi awal virus tersebut berawal dari kota ini, namun China menampiknya bahkan berani menuding jika ini adalah ulah AS dan Israel?, semua masih menjadi silang-pendapat antara China, AS dsb sejak Januari 2020 lalu. Entah sampai kapan?

Namun, Wuhan – lah yang pertama kali memperkenalkan istilah ‘Lockdown, satu upaya mengarantina kota agar terhindar dari aktivitas warga, transportasi darat maupun udara, dsb.

Itu Wuhan periode 2019-2020, namun jauh lagi sebelumnya, pada tahun 1900, majalah Amerika, ‘Collier’ menerbitkan sebuah artikel tentang kota Wuhan di Sungai Yangtze, dengan menyebutnya “CHICAGO DI CHINA”, satu pujian sekaligus sindiran tingkat dunia, yang pastinya membuat AS dan sekutunya ‘uring-uringan.

Karena Itu pula, kemilau Wuhan ini membuat Jepang ingin menguasainya, dan Itu dilakukan Jepang tahun 1937-an, Wuhan mereka Invasi sebagai tanda Jepang siap berperang dengan China (Tiongkok).

Jepang pun melakukan pemboman dari Udara ke kota Shanghai secara mengerikan dan menghancurkan ibu kota Nasionalis di Nanjing. Konon mengakibatkan tewas lebih dari 120.000 orang.

Pemerintah Chiang Kai-shek terpaksa mundur lebih lanjut ke Yangtze di Wuhan sebagai ‘ibu kota sementara’ . Ia juga berpikir keras bagaimana tidak terjadi korban sipil, Chiang berpikir bagaimana head to head, perang antar Militer tanpa melibatkan sipil. Namun warga Wuhan dan provinsi lain di China menolak keras, mereka pun nekat masuk dalam peperangan.

Namun, apapun perlawanan Jepang yang lebih mengutamakan serangan Udara (pesawat Tempur) Dan keletihan China sejak tahun 1911 berperang, Wuhan pun berhasil direbut Jepang pada Oktober 1938.

Sebagian besar industri kota secara fisik dibongkar dan dipindahkan lebih jauh ke Yangtze ke ibu kota Nasionalis terakhir Chongqing, di mana kota itu menjadi tulang punggung industri berat masa perang China.

Pertempuran Wuhan, atau Pertahanan Wuhan , atau ‘Capture of Wuhan , adalah pertempuran besar Antara China (Tiongkok) Dan Jepang, tanggal 11 Juni – 27 Oktober 1938.

Perang ini hampir diseluruh Wuhan Dan provinsi Anhui , Henan , Jiangxi , Zhejiang , dan Hubei dengan korban lebih dari 400.000 an warga Wuhan dan militer China.

Saat itu Militer China dipimpin Chiang Kai-shek yang konon menurunkan Lebih dari 1.000.000 Tentara Revolusi Nasional dari Zona Perang ke-5 & 9, juga adanya ‘bantuan dari Soviet Volunteer Group , sekelompok pilot sukarela dari Pasukan Udara Soviet sehingga asumsi kekuatan China di Wuhan saat itu lebih dari 2 juta orang termasuk rakyat Wuhan didalamnya yang berjuang mati-matian.

Chiang Kai Shek adalah pemimpin politik dan Militer China yang ‘habis-habisan melawan Jepang sejak thn1937.

Dia hanya prajurit sederhana awalnya, namun saat memimpin pasukan Guomindang, Pasukan khusus China , Karirnya terus melejit menjadi pemimpin Republik Cina pada tahun 1928. Jepang pun semakin kwalahan dengan strategi perangnya.

Chiang kemudian menjadi Presiden Republik Tiongkok saat di Taiwan tahun 1949 hingga wafat tahun 1975.

Setelah perang usai, bahkan dengan ekspor yang sangat berkurang, Wuhan yang ‘babak-belur’ mendapat spirit Chiang dan seluruh warganya untuk memulai kembali posisi Wuhan sebagai pusat industri dan pelabuhan darat terbesar Cina di sepanjang Yangtze. So pasti, sambil ditemani Uni-Sovyet/ Rusia sebagai sahabat dan Mitra kerjanya. Ahahah.

Pada 1950-an, Jembatan Sungai Yangtze Wuhan menghubungkan tiga jalur kereta api utama yang membuat Wuhan ‘kembali’ menggeliat usai perang yang melelahkan Itu. Wuhan, tampil mandiri tanpa campur tangan Dan
bisnis asing sambil diawasi Uni-Sovyet/ Rusia sebagai Mitra kerjanya.’Ahahah..

Industri Wuhan terus berjalan, dan pada 1980-an barulah pintu bisnis asing mulai kembali dibuka. Dengan seleksi ketat.

Sejak Itu Wuhan pun melesat sebagai pusat produksi mobil, di antaranya Honda, Citroen dan GM adalah di antara investor utama di kota itu, sementara obat-obatan dan teknologi lingkungan baru berkembang di Wuhan periode tahun 2000-an.

Wuhan 1938-2020 adalah pusat pembangkit tenaga listrik utama industri China, memproduksi besi dan baja, sutra dan kapas, pengemasan teh dan pengalengan makanan.

Kini lebih dari 11 juta warga Wuhan kembali bangkit Pasca COVID 19 yang menerjang mereka periode Desember 2019- Februari 2020 dengan korban yang terinfeksi lebih dari 65.247 orang Dan menewaskan
Lebih dari 1.491 korban. Mereka telah lebih siap menemui ‘Gelombang ke-2 Covid 19 !, bahkan mereka telah membuat konsep jitu kedepan Wuhan akan menjadi obyek wisata baru dunia yang dahsyat, Itu bedanya !

Wuhan telah mengajarkan Kita bagaimana membangun Rumah-sakit Covid 19 dalam waktu 7-15 hari.

Wuhan memang ‘babak belur sejak tahun 1938, namun mereka solid dan mau mendengar pemerintahnya.

Social – physical distancing, work from home, pray from home pun mereka lakukan dengan iklas dan sungguh-sungguh.

Bagaimana Indonesia, … Terserah !? …(PpRief/Widi/Wan/RL) – Foto.Wikipedia

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed