Bogor, Sorotperadilan.com l KotaBogor sangat serius terkait penanganan virus Convid-19. Kita bersyukur Jawa Barat sudah memiliki pusat komando sehingga memudahkan kami di daerah untuk terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Pemprov sehingga membuat pasien yang sudah terinfeksi virus corona atau Convid-19 terstruktur, ”kata Ade Sarip.
Ade Sarip menjelaskan di Jawa Barat ada sembilan rumah sakit rujukan untuk penanganan Covid-19, meminta ada di Bandung dan Sukabumi. Sementara itu, Kota Bogor memilih rumah sakit rujukan ke RSPI Sulianti Saroso di Jakarta karena akses jarak dan mudah dijangkau. “Namun demikian, data yang dikeluarkan tetap oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” katanya.
Untuk penanganan Convid-19 di Kota Bogor, lanjutnya, langkah-langkah yang diambil Pemerintah Kota Bogor diambil berdasarkan Surat keputusan Gubernur Jawa Barat, protokol Kementerian Kesehatan.
“RSUD dan rumah sakit terletak di Kota Bogor disiagakan dengan di bawah koordinasi Dinas Kesehatan. Selain itu, didirikan juga Posko Layanan Tanggap Convid-19 yang siaga 24 jam dengan call center di nomor 0251-8363335 atau WhatsApp 08111116093, ”terang Ade.
“Dalam waktu dekat, semua yang terlibat dalam penyelenggaraan Convid-19 akan di SK-kan. Kondisi Kota Bogor, sampai hari ini, dipindahkan dilakukan di daerah, ada 19 orang yang berangkat ke Malaysia, 7 orang sudah selesai masa inkubasinya, tinggal 12 orang, ”tambahnya.
Sebelumnya, dalam konferensi video tersebut, Gubernur Jawa Barat berdialog dengan jumlah kepala daerah melalui Pusat Komando. Dialog dilakukan sekaligus untuk mencoba fasilitas terbaru dan perbaikan perkembangan Covid-19 di Jabar, Selasa (10/3/2020).
“Sampaikan kepada semua masyarakat agar bisa panik. Jaga kesehatan diri Sosialisasikan hidup sehat di sekolah-sekolah, buat program untuk sekolah terkait kebersihan. Maksimalkan pengawasan khusus jika ada turis asing,” terang Ridwan Kamil.
Kang Emil menambahkan saat ini seluruh kepala daerah harus meningkatkan kewaspadaan sebab masalah Covid-19 sudah menjadi masalah nasional, bahkan dunia. Ia mengatakan semua pihak harus kompak dalam melakukan koordinasi.
“Arahan saya paling pertama adalah setiap kabupaten dan kota memiliki call center untuk Corona. Data dan lainnya dapat ditambahkan ke Command Center dan Pikobar,” terang dia.
Ia juga mengajukan agar kepala daerah menyampaikan kebutuhan rumah sakit yang menjadi rujukan Covid-19 untuk kebutuhan peralatan bagi perawat. Ia mengatakan siap mengucurkan dana tak terduga untuk membantu rumah sakit jika membutuhkan dana dadakan. “Kita perlu dana tak terduga. Harus selalu membantah, punya grup WA. Pusat Komando ini dibuat agar bahasa menjadi sama dan kompak,” pungkasnya. (Diki)
Comment