by

ANIES BERHASIL LOCKDOWN TRANSPORTASI WARGA !?

Jakarta,-Sorotperadilan.Com l Dari beberapa kepala daerah yang terlihat ‘gagap bahkan (kalau boleh disebut) ‘norak, adalah keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan,PhD. Dalam mencegah penyebaran Virus Corona (Covid 19).

Dimana sejak Senin (16/3), para operator  transportasi umum (PT.Transportasi Jakarta) melakukan ‘LockDown’ alias  pengurangan armada-nya.
Sehingga Jumlah dan jam busway  di-240-an route yang dipangkas menjadi 13 route menjadi ‘acak-kadut. Antrian warga memanjang sebagaimana jaman antri sembako dijaman Perang. Ngehe !

Juga armada MRT – Mass Rapid Trail dari 1200 orang penumpang menjadi 360, LRT – Light Rail Transit dari 270 orang menjadi 80 Dan TransJakarta (busway) dari 150 orang menjadi 60 orang.

Karena adanya pengurangan Armada Dan pembatasan jam  itulah maka Ribuan warga Jakarta dan luar Jakarta terganggu aktifitasnya Hari ini (Senin,16/3). Cilakanya Anies Cs tidak mempersiapkan dengan matang Dan meng-antisipasi. Inilah hasil dari ‘membangkang intruksi presiden Jokowi agar kepala daerah tetap memprioritaskan transportasi umum.

Anies kembali gagal menunjukkan level manajerialnya bisa diatas Jokowi !

“Aku sih sedang libur kerja, tapi bagaimana dengan mereka yang antri Busway,LRT atau MRT hingga berjam-jam lamanya dan diluar tanpa atap, bukankah menjadi campur aduk. Kepanasan, stress takut terlambat, dehidrasi, dsb. Bukankah Itu lebih mudah terkena bakteri atau virus”, kata Dea-24 tahun, Millenial bisnis Wedding Organizer di Jakarta melalui seluler.

Hal senada disampaikan Gusti-44 tahun warga Jakarta Timur yang harus berjam-jam antri Busway menuju sebuah RS di Jakarta Utara yang akan membesuk familinya. “Saya tidak paham kebijakan Gubernur Anies, kami malah dibuat susah. Saya tetap masuk kerja, setelah absen saya ijin kepimpinan untuk besuk. Ini hampir 2 jam antri, terlalu ephoria, tidak berdasarkan kajian yang tepat atau EBP – Evidence Based Policy. Lebih tepat ide Anies ini disebut ceroboh”, kata Gusti karyawan  sebuah BUMN Karya di Jakarta Timur.

Keputusan Anies menjadi ‘blunder,   menciptakan kepanikan dan efek domino yang tidak baik bagi warga. Apalagi ini disorot oleh media asing. Anies lupa Banyak  perusahaan yang tidak menerapkan sistem ‘Working From Home’ alias dapat bekerja dari rumah. Dan penulis yakini Anies belum berkordinasi dengan para pakar dan LSM  transportasi Jakarta untuk mengeluarkan kebijakan Itu. Karena transportasi warga Jakarta bukan hanya milik operator-nya saja.

Anies lupa bahwa Jakarta mempunyai banyak  pengusaha dan perusahaan atau asosiasi lain yang keterlibatannya dalam distribusi barang dan jasa. Termasuk bagaimana implementasi jika para PNS/ASN bekerja dari rumah,  Lalu bagaimana dengan yang langsung berhadapan dengan kebutuhan warga yang memang tidak bisa dilakukan dari rumah, seperti; Disdukcapil, Puskesmas, Posyandu,dsb.

Anies belum mampu ‘menguasai Itu, dan LockDown transportasi warga adalah Salah satu bukti nyata.

Gubernur Anies tidak cakap, dia lupa bagaimana  menyediakan sarana berupa transportasi umum demi mencegah penumpukan yang terjadi seperti hari ini. Termasuk sosialisasi hingga tingkat RW minimal dimana kantong suara Anies menang saat Pilgub 2017 lalu. Maka wajar jika warga Jakarta  berkata, “Anies cuma bikin susah saja !”, Bagaimana dengan JKT’58?

Saat ditanyakan kepada Azas Tigor Nainggolan, Kord.Class Action Banjir Jakarta 2020, “Adakah warga yang melakukan class action tentang kejadian carut marut hari ini sebagaimana class action Banjir Jakarta Januari 2020 lalu?”,  melalui seluler beliau menjawab, “Belum Ada”,jawab bang Tigor panggilan akrab kami.  Ahahahah…

Berarti akan Ada !!, Siap siap warga mendaftar ke bang Tigor, Ahahah..

Kalau pun kedepan kemudian ada perubahan kembali atas kebijakan ‘norak ini, namun warga telah ‘me-record lagi kinerja Anies yang memang tidak matang, Karena masih di-level ‘cari panggung saja.

Saya berharap Ada orang Dan kelompok warga Jakarta seperti bang Azas Tigor yang berani melakukan class-action tentang ‘tragedi LockDown Anies 16032020 atas Transportasi Umum warga (PpRief/Wan/RL)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed