Jakarta,-Sorotperadilan.Com l Keseriusan Presiden Jokowi dalam mencegah penyebaran sekaligus mempersiapkan fasilitas perawatan bagi Virus Corona (Covid 19), telah mempercayakan kepada Letjend.TNI.Purn. Doni Mondaro, Kepala BNPB bekerja-sama dengan Kemensesneg, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk mengubah Wisma Atlet Kemayoran Sebagai ruang karantina, observasi, dan isolasi ODP Covid-1
“Kalau pun dianggap tidak populer, namun Presiden Jokowi tetap melakukan Itu. Jokowi tidak ingin membuang waktu lagi untuk menjawab cemoohan kelompok Itu. Jokowi ingin memaksimalkan
Wisma Atlet Kemayoran yang sebelumnya dipergunakan untuk hunian para atlet Asian Games/Paragames 2018”, jawab Denny D.Kustia, Ketum YKIM – Yayasan Kerja Indonesia Maju di kantornya, Jalan Timo, Jakarta Selatan (18/3) yang ditemani Waketum YKIM, Tgk. Raju.
“Kami mendukung presiden Jokowi atas rencana Itu, Wisma Atlet Kemayoran itu terdiri dari 10 menara, yang kelak mampu merawat lebih dari 16.000 orang penderita Covid 19.Wisma ini saat dibangun menghabiskan anggaran lebih dari Rp.3,4 triliun. Mari berpikir ‘smart, ini ujian Allah, harus disikapi dengan baik tanpa dicampur-baurkan dengan gorengan Politik kelompok yang selama ini selalu berseberangan dengan pemerintahan Jokowi, seolah kerja Jokowi sejak tahun 2015 Lalu tidak ada manfaatnya. Agenda gorengan Itu salah, apalagi saat semua pihak sedang berjuang dalam pencegahan dan perawatan”, kata Tgk.Raju saat diminta tanggapan akan hal ini.
“Jika saja proyek Wisma Atlit di Hambalang, Bogor lalu berjalan benar. Pastinya saat ini pun akan dilakukan hal yang sama seperti Wisma Atlit Kemayoran” ,potong Denny
Apalagi,tambah Denny, luas tanah Wisma Hambalang yang dibangun sejak tahun 2010 ini berada diatas lahan lebih dari 340.000 m2 dengan peruntukan fasilitas sarana dan prasarana antara lain bangunan sport sains, asrama atlet senior, lapangan menembak, ekstrem sport, panggung terbuka, volley pasir dsb dengan anggaran Rp.2,15 trilyun.
“Saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Wisma Atlit Hambalang (03/2016) lalu yang kemudian di-plesetkan sebagai ‘Candi Hambalang’ Maret 2016, Kepala Desa Hambalang HM Encep Dani berharap kepada Jokowi akan kelanjutannya.”Sehingga warga kami dapat bekerja disini baik Sebagai buruh kasar , lahan garap, dsb””, demikian Tgk.Raju
Dan memang sejak itu Jokowi belum lagi kesana, ke Candi Hambalang, egh.. Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) yang mampu menampung lebih dari 25.000 Atlit.
“Wabah virus Corona tentunya cukup membuat tegang dan pemerintahan Jokowi akan terus sibuk bekerja untuk itu, semoga ini tidak mengganggu program kerja lainnya”, selaku Denny D.Kustia.
Tahun 2019 Lalu realisasi pajak mencapai lebih 83% dari target Rp.1,3 trilyun. Tahun 2020, target pajak lebih dari Rp.1,6 trilyun. Untuk membantu tercapainya target Itu banyak upaya mengarah kesana, kami, atas Nana YKIM mengusulkan agar Wisma Atlit Hambalang Itu di Lelang saja”
Kami semua terdiam, Denny tersenyum dan menyeruput kopinya. Sesudahnya kami pun ‘intens membahas ide Itu.
Jika saja saat ini lahan Hambalang sekitar 340.000 m2 kemudian dijual dengan harga minimal Rp.3 trilyun karena diatasnya ada bangunan-bangunan, infrastruktur jalan, dsb. Maka negara masih menyimpan margin lebih dari Rp. 500 milyar, inilah yang dikonversi untuk menutup, menambah dan memperbesar realisasi pajak tahun 2020.”Presiden Jokowi mampu melakukan Itu, dan masyarakat akan mendukungnya, Inshaa Allah”, tutup Denny D.Kustia diamini Waketum YKIM, Tgk.Raju (PpRief/Wan/RL)
Comment