Bogor,-Sorotperadilan.com l Pasca kericuhan ratusan warga saat pembagian sembako di kantor Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bogor, Ketua Baznas, Lesmana mengaku jika pihaknya tidak mengundang warga untuk datang dan diberikan sembako.
Dia mengungkap, ada sekitar 500 warga yang datang hari ini mendapat informasi dari mulut ke mulut dengan hanya bermodalkan Kartu Keluarga (KK) dan KTP.
“Justru saya juga bingung, saya tanyakan ke staf gak ada yang tahu,” kata Lesmana kepada wartawan, Senin (20/4/2020).
Meski pada akhirnya para warga dilayani, namun Lesmana mengaku kewalahan lantaran warga yang sulit diatur, terutama untuk menjaga jarak karena Kabupaten Bogor sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Spontan masyarakat itu. Tapi yang jadi masalah, ini kan PSBB. Namun, intinya kami berikan (sembako). Alhamdulillah ada stok,” katanya.
Lesmana mengaku akan memberikan bantuan sembako kepada 11 ribu warga di Kabupaten Bogor. Namun itu pun ditujukan khusus untuk ustad, guru ngaji, pondok pesantren, dan amil.
“Tiap-tiap desa ada 25 orang. Itu kami sudah minta camat dan kepala desa untuk mendatanya. Penyalurannya belum. Tapi kalau warga ini kami tidak tahu, tiba-tiba datang. Cuma kalau kami minta balik lagi, kasihan sudah desak-desakan,” terangnya.
Pada akhirnya, meski masih ada warga yang mengantre di luar pagar, salah satu staf Baznas meminta warga untuk pulang, karena kepolisian datang dan meminta Baznas membubarkan mereka. ( Wan )
Comment