BOGOR,–Sorotperadilan.com l Kitab Suci Islam mengamanatkan sesuatu untuk kita pada saat ini. Qur’an berkata: “…. Hai, sekalian manusia, sungguh aku telah menjadikan kamu sekalian dari lelaki dan perempuan, agar kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu sekalian kenal-kenal satu sama lain berbaring.” Bahwasanya yang lebih mulia dari kamu sekalian, yang lebih taqwa untukKu ”.
Dan juga Kitab Injil agama Nasrani beramanat pada kita. “Segala kemuliaan bagi Allah ditempat yang Maha-tinggi, dan sejahtera di atas bumi di antara orang yang diperkenan-Nya”.
“..Saya sungguh-sungguh sangat terharu melepaskan saya atas Majelis ini. Di sinilah buktinya akan kebenaran perjuangan yang berjalan bergenerasi. Di sinilah buktinya, itulah pengorbanan dan kemenangan telah mencapai kemenangan. Di sinilah buktinya, itulah keadilan mulai berlaku, dan itulah sebagian besar sudah bisa dihapus. Selanjutnya, sambil melepaskan pandangan saya kepada Majelis ini, hati saya diliputi dengan kegirangan yang besar dan hebat. Dengan jelas tampak di mata saya menyingsingnya pada suatu hari yang baru, dan kemerdekaan matahari dan emansipasi, matahari yang sudah lama kita impikan, sudah diterbitkan di Asia dan Afrika, ”
Di Paragraf awal pidato tersebut menjelaskan tentang Hukum Tuhan yang berisi manusia yang terdiri dari bangsa-bangsa dan suku bangsa-suku kemudian yang menentukan kemuliaan dari setiap manusia hanya ketakwaannya kepada Tuhan. Memperbaiki perjalanan sejarah bangsa-bangsa di dunia sudah menjadi sunatullah jika ada bangsa yang membuat kerusakan dan ada yang membuat perbaikan. Akan senantiasa berjalan sampai akhir zaman.
Indonesia dengan konsepsi Pancasila-nya memberikan pandangan dan arah kepada dunia yang diawali dengan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Di mana konferensi itu menghasilkan kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika. Yang salah-satunya menentang rasisme.
Demikian sebagian pidato Bung Karno, 30 September 1959 lalu di Gedung PBB, New York, Amerika Serikat. Dimana ‘Si Singa Podium’ mampu menyihir para pemimpin-pemimpin negara di PBB lebih dari 90 menit dengan konsep Pancasila yang telah dijadikan ideologi Indonesia. “PANCASILA, To Buid The World” (Membangun Dunia Kembali) .
Kalau pun tidak secara langsung, Bung Karno telah menyampaikan pendapatnya bahwa konsep yang dibangun oleh barat selama berabad-abad serta analisisnya pada keberlangsungan dunia selama ini dan mendatang akan terus dirundung masalah jika tidak ‘menyerupai konsep Pancasila yang detilnya ada di 5 Sila yang menyertai, ‘May Be Yes May Be Heunteu’
Mei 2020, disaat semua ummat beragama dan etnis dunia sedang fokus melawan Covid 19 yang telah memakan 6.146.592 orang kasus di 213 negara Dan 370.450 tewas, termasuk di Amerika yang menempati peringkat pertama,1.815.242 orang positip dan 105.529 orang tewas. Membuat tingkat stress dan depresi warga dimana pun meningkat.
Dan, tiba-tiba Amerika Serikat ‘membara akibat maraknya demo anti rasisme/rasial.
Hal ini diawali oleh kematian seorang (maaf) Pria hitam bernama George Floyd -54 tahun,
Ia meninggal dunia karena menerima perlakuan rasisme oleh polisi (maaf) kulit putih di Minneapolis, Amerika Serikat (27/5)
Semua bermula adanya laporan seorang kasir toko yang menelepon polisi karena bermasalah dengan seorang pembeli, yang tak lain adalah George. Beredar versi, George menggunakan kupon yang sudah kadaluarsa, tapi ada juga kabar yang beredar jika ia menggunakan uang palsu.
Setelah Polisi datang, George pun digelandang keluar toko, kalau pun tidak melawan, Polisi bernama Derek Chauvin dan temannya tetap ‘menindih’ wajah, leher dan tubuh George dengan lututnya di aspal hingga akhirnya tewas. Tanpa kesalahan apa yang dilakukan George, Polisi telah ‘semena-mena. Yang juga Polisi bernama Derek Chauvin ini memang dikenal ‘songong karena kerap provokasi.
Dan, ‘BUUMM .. kedahsyatan sosial media membangunkan Solidaritas “Hitam-Putih”, … demo-demo damai pun menjelma menjadi kerusuhan rasial/rasisme di 30 kota (nasional) dengan semangat
“I CANT BREATH”, saya tidak Bernafas !!
Kerugian telah mencapai lebih dari Rp.200 milyar, semoga ini segera berakhir dan lekas pulih kembali.
Ingat pesan Bung Karno dalam rangka Hari Pancasila 1 Juni 2020 ini, “To Buid The World, Membangun Dunia Kembali. Bukan I Can’t Breath”, Aamiin. (Arief P.Suwendi, Dewan Redaksi & Wawan Kurniawan, Kord.Kota Bogor) -Foto.Istimewa.
Comment