Bogor,–Sorotperadilan.com l Baru saja dilantik sebagai Kepala BNPT – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ke-5 tanggal 1 Mei 2020 lalu, Komjen. Pol. Dr. Drs. Boy Rafli Amar, M.H. tanpa diketahui publik langsung bikin ‘surprise. Demikian conference phone kami (Saya, Wawan Kurniawan – Kord. Wartawan Dan Baron Roni Bodi – Wartawan Prov. Sumsel) Selasa, 9/6 bada Sholat Magrib.
Beliau yang lahir di Jakarta, 25 Maret 1965 menggantikan Komjen.Pol. Suhardi Alius yang telah bertugas 13 Agustus 2018 – 1 Mei 2020
Boy sebelumnya adalah Kapolda Papua periode
18 April 2017 – 13 Agustus 2018. Pemilik wajah simpatik ini adalah suami dari Irawati, ayah dari Astari Rafli dan Kirana Rafli.
Boy yang almamater
Akademi Kepolisian (1988) ini dikenal sebagai perwira ‘jempol dalam bidang reserse.
Boy putra pasangan Minangkabau. Ayahnya berasal dari Solok sedangkan ibunya dari Koto Gadang, Agam, Sumatra Barat. Ia adalah cucu dari sastrawan Indonesia, Aman Datuk Madjoindo.
Pada tanggal 29 November 2013, dia diangkat sebagai kepala kaum suku Koto, nagari Koto Gadang, Agam, dengan gelar Datuak Rangkayo Basa.
BOY & MANTAN NAPI TERORIS
Boy dalam memulai kerjanya selaku Kepala BNPT langsung melakukan
silaturahmi dan halal bihalal bersama para mantan napiter dan kombatan (Mitra) melalui video conference, Jumat (29/5) lalu. Hadir secara virtual diantaranya adalah Ali Fauzi Manzi, Kurnia Widodo, Sofyan Tsauri, Yudi Zulfahrie, Khairul Ghazali dan sebagainya.
“Iya dari beberapa sumber, Para mantan narapidana kasus terorisme (napiter) Itu diharapkan Boy mampu menjadi Mitra BNPT dan pelopor untuk menciptakan kerukunan, persatuan dan perdamaian di daerahnya masing-masing mengingat mereka Itu sudah menjadi mitra binaan Subdit Bina Masyarakat BNPT. Pak Boy memang cerdas dalam hal ini bang, semoga BNPT kedepan akan lebih bersinar dari periode sebelumnya”, kata Wawan.
“Amin Yarabilalamiin, semoga semua Mitra BNPT Itu akan lebih berperan penting di daerahnya masing-masing dalam menciptakan sebuah perdamaian dan kerukunan, demi terciptanya persatuan bagi bangsa Indonesia ini, kalau tidak salah bahkan mereka sudah membuat Yayasan juga bang”, potong Baron yang berdomisili di Kota Pagaralam.
Wawan terdengar mengamini dan menambahkan, bersama Boy Rafli BNPT akan lebih sejuk kedepan, apalagi mereka mayoritas adalah Ustad/ustadzah, sehingga konteks Bela negara akan tersampaikan dengan baik dan sejuk dan proporsional.
Ditambahkan Baron, “NKRI ini dilahirkan dengan pondasi konstitusi berdasarkan Pancasila selain sumbangsih kelompok nasionalis juga ada peran besar’ para ulama-ulama besar saat Itu. Nah Boy Rafli yang saat berpangkat Komisaris Polisi tahun 1999 lalu mendapat tugas selaku Wakil Komandan Kontingen Garuda XIV ini paham bagaimana memaksimalkan potensi para ustad/ustadzah Itu dalam meneruskan kiprah para Ulama dengan baik melalui Yayasan selaku Mitra BNPT. Tentunya mereka juga harus didukung para kepala daerah atas kelangsungan Yayasan didaerahnya masing – masing”
Saat adzan Isha berkumandang, kami pun menutup seluler. “SELAMAT BERTUGAS PAK BOY, ALLAH SWT, TUHAN YME BESERTAMU SELALU, AAMIIN YRA.
Salam Indonesia !
[Arief P. Suwendi, Wawan Kurniawan & Baron Roni Bodi]








Comment