Depok,– Sorot Peradilan //
Wali Kota Depok Mohammad Idris secara resmi membuka Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) II Tingkat Kota Depok Tahun 2024, Selasa (03/12/2024) di Alun-Alun Barat, Kelurahan Bojongsari, Kecamatan Sawangan. Pembukaan ditandai dengan pemukulan beduk oleh Wali Kota dengan didampingi segenap unsur Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah), Pj Sekda Kota Depok, perwakilan Kepala Kantor Kemenag, Ketua LPTQ Kota Depok, Kepala Pengadilan Agama Kota Depok, Ketua Umum MUI Kota Depok dan Camat Sawangan selaku tuan rumah.
Adapun tujuan kegiatan ini sebagai sarana untuk membumikam Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai syiar islam ditengah masyarakat. “Kegiatan ini diharapkan juga mampu menggali potensi unggul dari putra-putri asli Kota Depok sehingga nantinya dapat mewakili Kota Depok di MTQH Tingkat provinsi maupun nasional”, ujar Ketua LPTQ Kota Depok, Raden Gandara Budiana saat menyampaikan laporan kegiatan.
Lanjutnya lagi, pihaknya menyampaikan bahwa kegiatan STQ ini merupakan kali kedua dilaksanakan di tingkat Kota Depok. Selanjutnya untuk tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2025 kegiatan ini menjadi Musabaqoh Tilawatil Qur’an dan Hadist (MTQH).
Dengan mengusung tema “Membumikan Al-Qur’an dan Hadits, Mengokohkan Persatuan” kegiatan STQ II Tingkat Kota Depok Tahun 2024 akan berlangsung selama tiga hari, yakni 3-5 Desember 2024.
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengawali sambutannya menyampaikan ribuan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada panitia penyelenggara dan panitia pelaksana STQ II Tingkat Kota Depok Tahun 2024.
“Mudah-mudahan sesuai harapan kita, tujuan utama dari STQ ini adalah memilih, melahirkan, mewujudkan, qari/qariah, hafidz/hafidzah, mufasir/mufasirah, dan juga pakar atau bidang penghafal hadist-hadist Rasulullah SAW”, kata Wali Kota.
Dirinya menjelaskan ada empat cabang yang di lombakan pada STQ II Tingkat Kota Depok Tahun 2024. “Yaitu Seni Baca Al-Qur’an, Hafalan Al-Qur’an, Tafsir Al-Qur’an dan Musabaqoh Hafalan Hadits” terangnya.
Wali Kota juga menjelaskan perbedaan MTQ dengan STQ. “Visi dari MTQ dan STQ itu sama. Visinya meningkatkan pemahaman, pengetahuan, pendalaman, pengamalan dan juga pembumian Al-Qu’ran dalam kehidupan sehari-hari. Itu visinya. Misinya tentu ingin mewujudkan qari/qariah dan seterusnya”, kata Wali Kota.
Sementara bedanya MTQ secara historis, sejarahnya sejak tahun 1968. “Yang munculah saat itu qari/qariah yang sangat terkenal, bukan saja nasional tapi juga internasional. Dari sisi sejarah MTQ telah dimulai lebih lama, kalau STQ dimulai tahun 1978. Dikota Depok ini sudah yang kedua kalinya. Dan STQ dienggarakan tidak setiap tahun, sementara MTQ tiap tahun. Dan MTQ cabang yang dilombakan lebih banyak. STQ lebih sedikit”, terang Wali Kota Depok. (Asep).
Comment