Jakarta,– Sorot Peradilan //
Koalisi Kawal Merah Putih (KKMP) menyatakan keprihatinan dan geram atas skandal korupsi yang terjadi di tubuh Pertamina dari masa ke masa. Melihat dari Sejarah, bahkan sejak era Direktur Utama (Dirut) pertamanya, Ibnu Sutowo yang disebut-sebut menjalankan Perusahaan Negara seperti Perusahaan miliknya sendiri memang sarat korupsi. Pertamina di era 1958-1963 terbukti mengemplang pajak. Pada 1975, Pertamina hampir kolaps karena utang ke sejumlah konsorsium Bank Amerika mencapai USD 10,5 Miliar.
*PERTAMINA Terseret Pusaran Korupsi Masa ke Masa*
Menurut catatan KKMP, sejak era Ibnu Sutowo hingga kini sejumlah skandal kasus korupsi di tubuh Pertamina seakan terus terjadi. Pengelolaan sektor Migas yang menjadi kebutuhan rakyat seharusnya dapat dikelola dengan baik secara transparan dan akuntabel. Tapi faktanya, pengelolaan sektor Migas malah menjadi Bancakan tikus-tikus berdasi dan mafia migas. Lemahnya pengawasan dan fungsi control, vonis hukuman kepada para koruptor Migas yang dinilai ringan tidak menimbulkan efek jera, dan dugaan kongkalikong dalam penunjukkan direksi sub holding Pertamina dan komisaris diduga menjadi faktor utama merajalela nya para koruptor dan mafia Migas saat ini. Vonis 10 tahun atau 20 tahun pun tidak berefek jera kepada para koruptor Migas. KKMP mendesak Pemerintahan Prabowo dan Aparat Penegak Hukum (APH) berlakukan hukuman gantung bagi koruptor Migas, miskinkan dan rampas semua asset Koruptor dan Mafia Migas untuk Negara. Pelaku korupsi di sektor Migas bukan hanya merugikan keuangan Negara, tapi juga merampas harapan dan masa depan generasi bangsa. Orang yang sudah dipercaya menduduki posisi Direksi dengan gaji tinggi dan tunjangan masih saja berani melakukan praktik korupsi hingga ratusan triliun. KKMP tegak lurus mengawal Asta Cita, mendukung Presiden Prabowo mengambil Langkah tegas kepada para koruptor dan mafia Migas. Hukum gantung dan miskinkan koruptor kakap untuk masa depan bangsa yang lebih baik bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, tegas Joko Priyoski Presidium KKMP dan juga Ketua Umum DPP KAMAKSI (Kaukus Muda Anti Korupsi).
Sejumlah skandal korupsi yang terjadi di tubuh Pertamina antara lain:
1. Kasus skandal korupsi tata Kelola minyak mentah dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada 2018-2023 yang merugikan Negara hingga 193,7 triliun.
Kasus mega korupsi ini menjerat enam petinggi Pertamina dan tiga broker sebagai tersangka. KKMP mendukung penuh langkah Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk terus membongkar kasus korupsi yang dikenal dengan “Pertamax Oplosan” sampai tuntas, termasuk mendalami dugaan keterlibatan mantan Direksi, Komisaris hingga ke pucuk pimpinan tertinggi PERTAMINA saat ini
2. Pengadaan LNG
Kasus korupsi pengadaan Liquified Natural Gas (LNG) di PERTAMINA menyeret mantan Dirut PERTAMINA 2009-2014 Karen Agustiawan sebagai tersangka. Kasus korupsi pengadaan LNG ini merugikan Negara sekitar 2,1 Triliun
3. Perdagangan Minyak di Pertamina Energy Service (PES)
Kasus perkara suap perdagangan minyak mentah dan produk kilang di PES telah menyeret mantan Managing Director PES 2009-2013 Bambang Irianto sebagai tersangka. Bambang disebut menerima uang sekitar 2,9 juta dolar AS melalui rekening Perusahaan SIAM Group Holding Ltd yang berkedudukan hukum di British Virginia Island. Suap tersebut diberikan atas bantuan Bambang kepada pihak Kernel Oil terkait kegiatan perdagangan minyak mentah dan produk kilang kepada PES di Singapura dan pengiriman kargo
4. Pengelolaan Dana Pensiun
Pada 2017 Muhammad Helmi Kamal Lubis mantan Presiden Direktur Utama Dana Pensiun PERTAMINA periode 2013-2015 telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi pengelolaan dana pensiun PERTAMINA berupa penempatan investasi berupa saham ELSA, KREN, SUGI dan MYRX dengan jumlah Rp. 1,351 triliun tanpa melalui prosedur yang berlaku
5. Pengelolaan Keuangan Pertamina Balikpapan
Pada 2017, Otto Geo Diwara Purba mantan Manager Technical Service Region VI PERTAMINA Balikpapan periode 2013-2015 ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan melakukan transaksi penerimaan dana melalui transfer Bank sekitar 2 miliar yang berasal dari rekanan PERTAMINA. Selain itu, terdapat 151 rekening Otto yang ditemukan penyidik Kejaksaan sejumlah 3,1 miliar
6. Penyediaan dan Operasi Kapal PERTAMINA Trans Kontinental
Tim penyidik Kejaksaan mengungkap adanya dugaan tindak pidana korupso dalam penyediaan dan operasi kapal PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) oleh tim pengadaan kapal anchor handling tug supply (AHTS) Kapal Transko Andalas dan Kapal Transko Celebes periode 2012-2014. Pada 2017 sebanyak 42 saksi telah diperiksa
7. Pembayaran Jasa Transportasi dan Handlinh BBM Fiktif
Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tangerang pada 2016 melakukan penyelidikan atas dugaan korupsi dalam pembayaran jasa transportasi dan handling atau penanganan BBM fiktif oleh Pertamina Patra Niaga kepada PT Ratu Energy Indonesia periode 2010-2014. Perhitungan sementara kerugian negara dari kasus tersebut sekitar 50 miliar
*Ibas Yudhoyono dan Widodo Ratanaichong, The Untouchable Men?*
Munculnya nama Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas dalam dugaan pusaran korupsi Migas muncul dalam BAP Deviardi salah satu saksi kunci dalam kasus korupsi SKK Migas tersangka Rudi Rubiandi yang diduga memiliki hubungan dengan Widodo dan tujuh Perusahaan diluar negeri. Jaksa penuntut umum KPK menyatakan Rudi Rubiandini menerima uang 200 ribu dolar Singapore dan 900 ribu US Dolar dari pemilik PT Kernel Oil Ptd Ltd (KOPL) Widodo Ratanachaitong. Widodo juga dikatakan memiliki jaringan hingga Istana, DPR dan Dipo Alam informasi ini disampaikan kepada Rudi agar dia memahami bekerja sama dengan Widodo bisa membuat Ibas dan Istana merasa tenang, ujar Hakim Joko saat membacakan BAP Deviardi dalam siding Pengadilan Tipikor (28/11/20130.
Menurut kesaksian Nazaruddin mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Ibas diduga terlibat dalam proyek-proyek SKK Migas. Salah satunya proyek yang dimainkan Ibas, kata Nazaruddin yakni proyek Pembangunan anjungan lepas Pantai (Offshore). Dalam persidangan tersebut, Ibas disebut dekat dengan Direktur PT Rajawali Swiber Cakrawala Deni Karmaina yang mengikuti tender proyek di SKK Migas.
Tapi anehnya hingga saat ini, Ibas dan Widodo Ratanaichong seperti The Untouchable men tidak pernah tersentuh hukum atas dugaan korupsi mafia migas. Bukankah semua Warga Negara sama di mata hukum? KKMP menduga adanya pemain besar dalam skandal korupsi migas terkait korupsi 193,7 triliun di PERTAMINA yang harus di usut tuntas oleh Pihak Kejagung. Fiat Justitia Ruat Caelum, Hendaklah Keadilan Ditegakkan Walaupun Langit Akan Runtuh, tegas Presidium Nasional Koalisi Kawal Merah Putih (KKMP).
*Tuntutan KKMP dan Aksi Unjuk Rasa*
Ramadhani Isa Presidium KKMP menegaskan, sekaranglah saatnya di era Presiden Prabowo semua skandal korupsi Migas di masa lalu harus segera di bongkar. Setiap uang yang dikorupsi mafia Migas adalah harapan generasi bangsa yang dirampas, masa depan yang digadaikan dan mimpi anak bangsa yang dipatahkan. Koruptor kakap di sektor Migas jangan dihukum ringan, berlakukan hukuman gantung dan miskinkan rampas semua assetnya untuk negara. KKMP mendukung rencana Presiden Prabowo bangun penjara khusus koruptor, bila perlu di Pulau yang banyak Binatang buas hingga tidak bisa kabur atau dikunjungi. APH harus berani menangkap pemain-pemain besar mafia Migas, jangan sampai kasus mega korupsi PERTAMINA hanya menjadi tontonan drama di mata publik. BUMN sebesar PERTAMINA jangan sampai lagi menjadi Bancakan para mafia dan koruptor. PERTAMINA bukan hanya di review, tapi Direksi PERTAMINA harus Taubatan Nasuha jangan ada praktik korupsi di tubuh Perusahaan. Jika terjadi lagi kasus korupsi, maka Direksi PERTAMINA harus berani bertanggung jawab untuk menjalani hukuman gantung dan semua assetnya dirampas negara, ucap Ramadhani yang juga Kornas POROS MUDA NU.
KKMP berencana akan menggelar sejumlah aksi unjuk rasa ke Kantor Pusat PERTAMINA dan Kementerian BUMN dengan tuntutan antara lain;
1. Bubarkan Petramina Patra Niaga diduga menjadi bancakan sarang mafia dalam kasus korupsi tata Kelola minyak mentah dan distribusi Gas LPG
2. Hukum Gantung dan miskinkan para koruptor Migas
3. Usut tuntas dugaan keterlibatan pemain-pemain besar dalam kasus korupsi di PERTAMINA
4. Dukung Presiden Prabowo tindak tegas para koruptor kakap perampas masa depan generasi bangsa, tidak ada kata maaf untuk koruptor mafia migas yang telah memperkaya diri sendiri dan merampas harapan generasi bangsa
Jangan biarkan para koruptor dan mafia migas merajalela, tegak lurus kawal Asta Cita menuju bangsa yang makmur, kuat dan berdikari bebas dari praktik korupsi. ( Edi / Team ).
Comment