by

NGOBROL DI PASAR BOGOR BERSAMA TEH DEVIE:”IBADAH RAMADHAN & PROFESI WARTAWAN?”

Bogor,-Sorotperadilan.com l Menjelang magrib ibadah Puasa Hari pertama (Jumat,25/4) memang sesuatu yang berbeda di Kota Bogor tidak seperti biasanya tahun tahun lalu. Mereka patuh menjalankan social-distancing Dan PSBB, Musholla dan masjid2 menjadi sunyi, termasuk aktifitas warga Bogor mencari tajil.

Namun bukan kemudian kita stop segala-galanya, Saya Dan Wawan Kurniawan-Kord.Kota Bogor buktinya masih kesana-kemari mengejar ‘berita. Dan sore ini kami ‘terdampar’ dipojok pasar menanti adzan magrib.

Diradio streaming android Wawan terdengar ceramah yang intinya membahas tentang Nilai sedekah pada Bulan Ramadhan.

Kata Ulama Itu, Sedekah dianjurkan di setiap waktu selagi kita memiliki kelapangan baik tenaga, pikiran, maupun harta. Tetapi lebih dianjurkan pada bulan Ramadhan karena memiliki nilai yang istimewa sebagaimana sabda Rasulullah SAW riwayat Imam At-Tirmidzi berikut ini: “Dari Anas RA, sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Sedekah di bulan Ramadhan,’” (HR At-Tirmidzi).

Para sahabat sendiri menyaksikan kemurahan hati Rasulullah SAW di bulan Ramadhan. Dan Mereka mengatakan bahwa Rasulullah adalah orang paling murah hati.

Kami terdiam, Karena kami bukan orang yang berlebih materi, pertanyaan kemudian apakah profesi kami selaku penyebar berita adalah termasuk sedekah?, andai suatu waktu kami bertemu ulama Itu ingin mempertanyakan hal ini .

Wawan kemudian terlihat asik membuat draft berita, seperti biasa dia membacakannya untuk dikoreksi.

“Bismillahirahmanirahiim, Dalam ikut serta menyemarakan ibadah Puasa Ramadhan 1441 H,
Devie P Sultani SE Anggota Fraksi Nasdem Kota Bogor, Kamis (24)4) melakukan Pembagian 1000 paket sembako untuk masyarakat Kota Bogor khususnya di kelurahan Haur jaya, Menteng, cilbar ,citlim, Gunung batu, Sindangbarang, Margajaya, Situ gede, Balumbang jaya dan untuk sesama kader Partai yang membutuhkan ya baik karyawan Kantor,dsb.

Teh Devie, panggilan akrab kami memang sore ini tidak Ada rencana mampir ke Pasar ini, namun didalam bulan suci Ramadhan ini beliau tidak juga berkurang kepeduliannya bagi sesama, bukan terbatas untuk konstituennya saja.

Saya dan Wawan tersentak karena terdengar adzan magrib dari Musholla pasar. Kami pun bersegera berbuka puasa, kalau pun cukup dengan teh manis panas dan beberapa lontong yang tadi kami beli di warung dekat pasar. Alhamdulillahirabilalamiin…(PpRief/Wan/RL)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed