Jakarta,-Sorotperadilan.com l “Baik sebagai pribadi maupun organisasi, Saya mendukung Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang akan membentuk 100 batalion Komponen Cadangan (Komcad)”, demikian Denny D.Kustia, Ketum Yayasan Kerja Indonesia Maju (YKIM) saat conference phone (Kamis,6/5) yang ditemani Tgk.Raju, Waketum YKIM.
“Saya belum tahu bagaimana kelanjutan atas rencana Perekrutan yang seharusnya dilakukan sejak Maret – Juni 2020 ini mengingat pandemic Covid 19, Saya belum dapat info terbaru, kalau pun saya yakini tertunda. Awalnya, pasca Juni akan turun Peraturan Pemerintah (PP) terkait Itu. Kemudian akan memulai latihan dasar militer (Latsamir)”,kata Denny
Tgk.Raju menimpali, di beberapa negara, Komcad adalah program wajib militer bagi masyarakat. Namun untuk Indonesia, Komcad bersifat sukarela. Pemerintah tidak memaksa Warga Negara Indonesia (WNI) untuk Komcad. Pemerintah hanya membuka kesempatan bagi siapa saja untuk ikut Komcad.
“Saya juga belum detil benar paham akan syarat ikut KOMCAD, pastinya usia diatas 17 tahun. Kemudian Lolos screening dari terpapar Organisasi yang terlarang, baik PKI, HTI, dsb. Saya juga belum tahu seketat apa screening Itu sehingga tidak mudah ‘tersusupi orang-orang yang anti Pancasila.
Denny menambahkan, bahwa Kemenhan harus bisa screening ketat soal itu. Kalau perlu setiap peserta yang sudah masuk dilakukan ‘uji publik, biar masyarakat ikut menilai apakah orang itu ‘clear atau tidak. Karena ada uang rakyat yang akan dipakai oleh KOMCAD Itu, baik pre-rekruting hingga rencana pemberian honor. Kita belajar saja atas temuan BNPT Tahun 2018 lalu yang mengatakan bahwa lebih dari 2 juta orang terpapar paham Radikalisme dimana saat ini mereka ada di BUMN, ASN/PNS dsb. Saya yakin Kemenhan tahu apa yang harus dilakukan”, pungkas Denny
Tgk.Raju menambahkan, direncanakan KOMCAD tahap awal serupa 100 batalion namun tidak setara 60.000 prajurit di TNI. Di KOMCAD hanya 25.000 orang/batalion.
Anggota Komcad ini akan digunakan ketika negara berada dalam bahaya yang membutuhkan bantuan rakyatnya.
“Awas masuk angin, Kemenhan jangan ‘kecolongan, nanti rakyat marah!” Tutup Tgk.Raju. ‘Waduh ! (PpRief/Wan/RL)
Comment