by

ExclusiveNews: “MENHUB, PAGEBLUK & TOLAK BALA ACEH COVID 19”

Bandung,–Sorotperadilan.co l Saya lupa Itu disiarkan dalam televisi apa,yang jelas televisi swasta. Dimana Menhub Budi Karya Sumadi (BKS) mengatakan, “Ini memang masa ‘Pagebluk’, namun Pemerintah sekarang sedang berjuang. Jangan banyak dikritik. Pak Presiden (Joko Widodo) kerja siang-malam. Saya tahu betul beliau memperjuangkan rakyatnya. Ini bukan karena saya menteri lalu bicara seperti ini..”, ujar BKS, Senin, (27/4/2020) lalu. Yang kemudian jadi materi diskusi conference-phone kami, Saya, Tgk.Raju, Waketum Yayasan Kerja Indonesia Maju (YKIM) dan Wawan Kurniawan, Kord. Wartawan Bogor sore tadi melalui seluler.

“Saat mendengar itu saya yang baru masuk rumah usai suatu giat merasa malu. Tidak terbayangkan kerja mereka berdua sejak tahun 2014 lalu yang seolah tidak ada ‘lelahnya”, kata Saya, Tgk.Raju dan Wawan diseberang seluler mengamini.

Sedangkan saya hanya baru kali ini di-PHP narasumber sehingga batal wawancara, dunia sudah terasa runtuh. Karena ada beberapa hal terkait lain yang mengekor atas kejadian PHP Itu. Kata Saya lagi, Wawan mengamini, Tgk.Raju berbatuk-batuk.

Giliran Tgk.Raju yang bersuara, “Kalau pun terjadi pro-kontra. Bagi Saya pun, BKS adalah typikal Menteri yang tidak gaduh kerja namun demikian erat dengan presiden Jokowi yang pekerja keras. Militansi kerjanya tidak diragukan selama ini, kami masyarakat Aceh mendukung upaya beliau membangun Bandara Sabang Dan pelabuhan laut lainnya. Termasuk sosialisasi pemakaian solar-sel, breakwater dsb. Pagebluk Itu ibarat sindiran keras bagi mereka para lawan Politik, bahwa Covid 18 adalah musibah, Wabah, pandemi Dan Ujian Allah SWT, Tuhan YME bukan hal mudah. Beda dengan HIV/Aids karena kemaksiatan. Seharusnya menjadi perhatian semua masyarakat atas upaya presiden Jokowi Dan Satgas Covid 19 yang tidak mengenal lelah, Ujian juga untuk jajaran Kemenhub yang mengalami kerugian lebih dari Rp.23 trilyun sejak Januari-April 2020 Lalu khususnya di sektor penerbangan Udara baik internasional dan domestik”,papar Tgk.Raju.

Ditambahkan Wawan, Kalimat ‘Pagebluk yang disampaikan sebenarnya adalah serupa ‘uper-cut ala Muhammad Ali, meliuk ibarat berdansa, halus namun membuat ‘dada sesak bagi lawan Politik Kabinet Indonesia Kerja. Pagebluk dalam KBBI – Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti Wabah, epidemi. Dan kalimat ini lebih populer di masyarakat & Budaya Jawa, maka jika seorang BKS yang selama ini jarang bicara, kalimat Pagebluk adalah umpatan kemarahan untuk sekelompok orang yang No-thing, mereka tidak mau mengakui bahwa saat ini bangsa dan negara ini sedang di-uji Allah melalui Covid 19. Sedangkan mereka tidak melakukan apapun, no-thing”

Saya menimpali, Maka sangat dahsyat bagi saya jika seorang BKS saat ini harus merasa perlu ‘membela Jokowi secara terbuka, dikala lawan politiknya terus menyerang secara membabi-buta. Pemilihan BKS sebagai Menhub adalah ‘Result positip kerja BKS sejak Pre-Pilgub DKI Jakarta 2012 lalu. Loyalitas dan totalitasnya kepada Bangsa, Negara dan Presiden Jokowi akan menjadi Catatan sejarah hidupnya. Prestasi sejak menjabat Menhub tahun 2014 tidak mengendurkan pengabdiannya, Kalau pun Ada ketidak-sempurnaannya, Itu manusiawi. Bahkan beliau pun ‘terhempas selama 14 hari karena Covid 19. BKS terus bangkit dan menemani kembali Jokowi tanpa peduli ‘Pagebluk, karena itulah lawan mereka saat ini, bukan para mulut ‘no-thing, juga NATO”, kata saya lagi.

Pagebluk dalam Budaya Jawa adalah satu upaya memutuskan peredaran Wabah/epidemi agar tidak menyakiti orang dengan jumlah banyak, dengan melakukan ritual “tolak-bala” atau menolak segala Wabah Dan musibah dengan ritual sakral.

Ritual itu berwujud ruwatan, dapat membentuk pertunjukan wayang, menari, upacara adat, larung sesaji dan laku doa bersama.

“Simbol dan istilah Pagebluk yang disampaikan Menhub menjadi viral sebagaimana istilah ‘Amerika Kita Strika Inggris Kita Linggis dijaman Presiden Sukarno, Setan Gundul jaman Presiden Suharto atau Kalimat ‘Ora Popo’ jaman Presiden Jokowi yang menyimbolkan selalu sederhana dan ikhlas kalau pun difitnah Dan caci-maki”, tambah Wawan.

Sebelum pamit,Tgk.Raju yang Putra Aceh Utara ini mengatakan, Pagebluk dalam Budaya Aceh serupa dengan Budaya religi ‘ Tulak Bala’ yang dilakukan dengan cara upacara berdoa bersama-sama baik di meunasah (surau), dayah, sungai, pantai, ataupun pemandian. Biasanya, Prosesi reliji sakral ini dipimpin oleh seorang Teungku (ustaz) atau pemangku adat dengan membacakan doa-doa yang relevan atau berkenaan menolak bala. Dilanjutkan dengan kenduri berupa makan bersama-sama dari “bu kulah” (nasi di dalam bungkus) dan “eungkot punjot” (lauk berupa ikan) yang sudah dibawa dari rumah masing-masing. Juga prosesi ritual mandi kembang dan wangi-wangian, orang-orang bersama keluarga atau kerabat melakukan mandi bersama dengan tujuan membuang seluruh aura negatif agar tertolak Bala.

Masih kata Tgk.Raju, dalam era Covid 19, sejumlah kabupaten/kota di Aceh pun melakukan “Tolak Bala” di sejumlah kabupaten/kota (17/3/2020) Lalu, Salah satunya dilakukan di kompleks pemakaman Syekh Hamzah Fansuri, Oboh, Kecamatan Runding berupa zikir, tahlil, salat sunat hajat, hingga doa bersama.

“Bahkan prosesi ini diikuti ribuan orang di lapangan bola kaki Keude Teunom, Kabupaten Aceh Jaya. Pagebluk bukan semata istilah, kini menjadi ‘icon baru dalam meng-uper cut lawan Politik Presiden Jokowi yang ‘No-Thing”, Tgk.Raju pun pamit dan menutup seluler.

Pagebluk !, Ahahah.. (PpRief/Wan/RL)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed