by

ExclusiveReport: KUDA : JOKOWI, SUKARNO, SUDIRMAN, PRABOWO & MANTAN AJUDAN SUKARNO

Bandung,–Sorotperadilan.com l Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) adalah salah satu dari sepuluh spesies modern mamalia dari ‘Genus Equus. Hewan ini pertama kali dimanfaatkan sebagai hewan tunggangan oleh suku-suku pengembara (nomaden) di padang rumput dan gurun Asia Tengah dan Utara. Peran berikutnya adalah sebagai hewan penarik barang, berburu, patroli, niaga juga pelengkap prajurit kavaleri kuno hingga perang modern.

Kuda dalam berbagai kebudayaan dianggap sebagai simbol kebebasan, kecerdasan, dan kekuatan.

Dalam penanggalan Tionghoa, mereka yang dilahirkan pada shio kuda bersifat cerdas, mandiri, dan berjiwa merdeka.

JOKOWI NAIK KUDA DI HAMBALANG
Kalau pun selama ini Presiden Jokowi dikenal lebih dekat dengan katak/kecebong, rusa dan kambing Istana Bogor. Namun beliau pernah naik kuda saat berkunjung ke-kediaman Prabowo di hambalang, Bogor Oktober 2016 lalu.

Ini langkah jitu Jokowi ‘Si tukang Meubel’ dalam ‘mendinginkan suasana Pre-pilpres saat Itu. Yang kemudian membuat ‘gigit-jari para lawan politiknya.

Langkah jitu ini diluar – dugaan karena maunya mereka Jokowi terus bersitegang dengan Prabowo, .. Cebong menyebutnya ‘Berkuda Sambil Rekonsiliasi, ‘satu nol !, .. Ahahah..

Hal ini disampaikan ulang saat bertemu Prabowo kemudian distasiun MRT 2019 Lalu.

“Rekonsiliasi ya, iya, dengan naik kuda, bisa. Bisa di Yogya, bisa. Bisa naik MRT, bisa,” kata Jokowi, Jumat (14/6/2019) lalu. ‘Dua nol !

Dan ada yang lupa bahwa ide ‘berkuda rekonsiliasi ini lahir atas amanah dari Sri Sultan HB X saat Jokowi sowan menemui ‘ngarso dalem ke Kraton sebelumnya. ‘Tiga nol !, Ahahah…

PATUNG SUDIRMAN BERKUDA DI SOLO DIGANTI?
Awalnya Pemkot Solo akan membangun patung ‘Jenderal Sudirman sedang berkuda’ setinggi 12 meter di sekitar Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Solo.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, saat itu mengatakan patung pahlawan nasional itu bakal menjadi patung sambutan selamat datang di pintu timur Kota Bengawan dengan Anggaran sekitar Rp.4,479 miliar dan bersumber dari APBD – Perubahan

Namun belum satu tahun, kemudian rencana Itu dibatalkan Pemkot Solo juga, karena akan digantikan pembangunan patung ‘Soekarno yang juga menunggang kuda’.

Walikota Solo membenarkan Dan memberikan alasan karena terinspirasi saat Sukarno melakukan inspeksi di Upacara Peringatan Hari Angkatan Perang di Yogyakarta tahun 1946 (HUT TNI pertama?).

Bagi kami, memang jarang terlihat Sukarno berkuda, mungkin di acara Itu yang pertama dan terakhir berkuda dalam hidup beliau selaku Presiden.

Bukankah peristiwa bersejarah itu terjadi di Hari Angkatan Perang di Alun-alun Yogyakarta, Ibu Kota Negara?, maksud kami bukan di Solo ya.

Selain HUT TNI yang pertama, Sukarno dalam ‘rundown acara Itu memang harus melakukan inspeksi pasukan dengan berkuda ditemani Pangbes Jend.Sudirman yang juga berkuda.

Lagi pula, yang kami tahu bukankah Kota Solo sudah mempunyai patung ‘Presiden Sukarno Sedang Membaca ‘ setinggi 3 meter dan berlokasi di halaman stadion (plaza) Manahan yang
diresmikan 21 Februari 1998 oleh Presiden Republik Indonesia, Soeharto.

Agh, sudahlah semua sudah terjadi walau pun kami hingga saat ini belum sempat melihat keberadaan dan jadi atau tidak dibangun Patung ‘Sukarno berkuda’ itu, kecuali melihat dan berselfie di Patung ‘Sukarno Membaca’ kami sudah pernah.

PRABOWO & PATUNG BUNG KARNO BERKUDA
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berencana membuat patung Presiden ke-1, Soekarno atau Bung Karno yang tengah menunggangi kuda di Kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.

Hal itu diungkapkannya saat menghadiri peresmian patung Bung Karno di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, oleh putri Bung Karno, Megawati Soekarnoputri, Jumat (7/2/2020).

Alasannya, kata Prabowo, Bung Karno merupakan panglima tertinggi pada angkatan perang pertama.

“Ini penting. Karena ulang tahun angkatan perang pertama, berarti ulang tahun TNI yang pertama. Itu Presiden Soekarno Panglima Tertinggi, inspeksi pasukan. Menjadi Irup di atas kuda. Jadi ini fakta sejarah yang ingin kita abadikan untuk generasi penerus,” ujar Prabowo.

“Ya nanti Kemhan akan punya patung Bung Karno di atas kuda. Izin Bu. Ada sejarah bu,” pinta Prabowo kepada Hj. Megawati SO yang duduk disebelahnya, Megawati tersenyum.

KUDA SUDIRMAN BERNAMA MIKI
Rolland Anziano (37) cucu ajudan pribadi Presiden Sukarno, Alm.Serma.CPM. Kusno (Opa Kusno) yang kini Tengah memperjuangkan istri Opa Kusno bernama Elizabeth Kusno agar mendapatkan ‘perhatian khusus’ dari Presiden Jokowi melalui Kastaf Presiden, Jend.TNI.Moeldoko. Minggu (7/6) pkl.21.42 mengatakan bahwa Opa Kusno pernah berceritera bahwa Kuda yang dipakai Pangbes Jend. Sudirman adalah pemberian Opa.

“Saya lupa detilnya, apakah Pak Sukarno yang pakai atau Pak Dirman. Yang jelas kuda hitam Itu namanya Miki, Saya juga lupa apakah Itu yang dipakai saat HUT TNI pertama di Yogja Itu atau bukan. Opa juga pernah ceritera beliau hadir saat Pak Sukarno belajar naik kuda bersama perwira dari Kavaleri, Pak Sukarno kata Opa begitu tegang karena memang tidak bisa Naik kuda”, kata Rolland sambil tertawa kecil diseluler.

Rolland juga mengatakan Opa Kusno hadir saat pemboman yang dilakukan musuh Sukarno yang di masjid istqlal, bahkan kejadian yang sholat Iedul Adha Itu Opa salah satu yang ikut menangkap pelakunya. Kalau pemboman yang disekolah Cikini, Rolland lupa apakah Opa ada atau tidak saat itu.

SUKARNO MINTA KUDA LOYO
Kakek angkat saya yang purnawiwaran TNI AD pernah berceritera, menjelang HUT TNI pertama tahun 1946 lalu, Presiden Sukarno diminta Pangbes Jendral Sudirman melakukan inspeksi Pasukan dengan naik kuda dikawal beliau.

Alamak !, Sukarno ‘Singa Podium Itu langsung lemah jantung, ahahah.
Bahkan dia sempat meminta Jend.Sudirman agar rundown Itu dirubah, namun tetap tidak bisa. ‘ahahah…

Beliau pun menjadi gelisah sehingga istrinya, ibu Fatmawati, sibuk membuat beliau agar tenang selama satu-hari. Maka beliau pun meminta ibu Fat mengurus segala sesuatunya, termasuk menyediakan Pelatih Kuda dari Pasukan Kavaleri.

Singkat ceritera H-1 beliau pun belajar naik kuda diajari perwira Kavaleri, tidak terbayang betapa merepotkan Naik Kuda. Mungkin jika diminta memilih saat Itu, beliau pasti memilih lebih baik berpidato berjam-jam dihadapan ribuan rakyatnya daripada berlatih Naik Kuda.
Kata alm kakek saya saat Itu Presiden Sukarno pun sempat meminta agar disediakan Kuda yang lembut, kalau perlu yang loyo.

Diluar dugaan besok hari saat acara beliau demikian gagah saat berkuda, melakukan inspeksi Pasukan.

Kudanya jantan, hitam, tinggi, gagah dan bukan yang loyo sebagai-mana pintanya.

Alm.Kakek saya juga berceritera bahwa usai acara beres beliau bergegas mencari toilet. Ahahah, ‘Singa Podium Takut Kuda’.

Demikian Hasil diskusi kami pagi ini (Senin, 8/6) melalui seluler. Inshaa Allah bermanfaat.
..
Ogh,Kuda.
Salam Indonesia !
[Arief P. Suwendi & Wawan Kurniawan, Rakyat Pecinta Penunggang Kuda, tinggal di Bandung Barat & Kota Bogor]

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed