by

“BALI KEMBALI, COVID 19 MENAIK & BRAVO PECALANG BALI !”

-Daerah-992 views

Sorotperadilan.Com l ,– Badung, Bali : “Saya yakin meningkatnya jumlah kasus positif virus Corona di Bali menjadi 895 orang hingga hari ini (Sabtu, 20/6) Karena Ada ‘kelalaian’ protokol kesehatan di pintu keluar masuk Bali, bang. Jika bandara ketat dengan Rapid-test Dan test-swab, pertanyaannya bagaimana dengan di pelabuhan Gilimanuk dsb”, demikian I Nyoman Parta Adi yang akrab saya panggil ‘Komang’ pagi ini (19/6) melalui seluler.

Kata Komang, kenaikan ini memang Karena adanya yang terbanyak dari hari-hari sebelumnya yang didominasi oleh transmisi lokal.

“Jika saat ini Bali sedang bermasalah Karena kerugian sektor Pariwisata ya yang lebih dari Rp.1,7 trilyun sejak Januari lalu dan bertambahnya angka pengangguran hingga 200-400.000 orang pekerja sektor Pariwisata. Kenapa pula kita harus menambahi jumlah positip
Kasus Corona Nasional yang telah mencapai angka 42.762 orang”, kata Komang yang juga pekerja sektor Pariwisata bidang Tour-travel.

“Apakah petugas dari pemerintah lalai melakukan ‘sweeping Covid 19 di pintu keluar masuk Bali terutama di pelabuhan?”, tanya Saya. Komang seolah menggeleng walau pun tidak terlihat diseluler.

“Apakah Pecalang dilibatkan untuk hal Itu?”, tanya saya lagi.

“Detilnya Saya tidak paham bang, namun dalam Covid 19 Pecalang Bali pun berada terdepan’ baik dalam ikut sosialisasi, penyemprotan disinfektan, Ronda Covid 19 bahkan ikut mengawal pembagian sembako”, jawab Komang yang tinggal di Kab. Badung ini menjawab agak hati – hati.

“Yang saya tahu, Pecalang Bali memiliki peran begitu vital dalam segala Hal maka wajar saya sebut sebagai GARDA TERDEPAN BALI, dan tidak salah jika Gubernur Bali (I Wayan Koster) memperjuangkan Perda No. 4 Tahun 2019 Tentang Desa Adat sebelum pandemi. Dan terbukti, dibentuknya Satgas Gotong Royong oleh Gubernur Bali dalam penanggulangan pandemi COVID-19 di Bali, Desa Adat termasuk Pecalang – nya sangat diandalkan. Begitukah, Komang?”, tanya Saya lagi. Kalau pun tidak terlihat diseluler Saya merasa jika Komang mengangguk – angguk.

PECALANG & GARDA TERDEPAN BALI
Kami pun menyudahi diskusi tentang adanya kelemahan pemerintah setempat yang terdekat dengan pelabuhan dsb.

Dari Komang pula Saya banyak mendengar Ceritra sosok Pecalang Bali.

“Saya memang bukan Pecalang bang, tetapi ayah saya iya, sempat lama sebagai Pecalang Desa Adat Legian hingga tahun 2010. Tapi maaf saya keberatan jika publik diluar Bali menyebut Pecalang adalah Polisi Adat. Selain Karena kami tidak Ada gaji, hugs tidak ada kepangkatan formal”, tutur Komang.

“Beberapa Komang antar saya sholat Ied di masjid Lalu, saya lihat Pecalang ada juga disana, dalam arti ikut menjaga?”, tanya Saya.

“Begini bang, Pecalang hampir selalu ada dalam setiap perayaan upacara adat yang berhubungan langsung dengan masyarakat umum.
Pecalang memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan kelancaran setiap ada upacara adat di Bali seperti perayaan Hari Raya Nyepi, saat prosesi Melasti, upacara adat di pura-pura, prosesi Ngaben, upacara pernikahan dan juga aktivitas keagamaan dan adat lainnya. Juga kegiatan agama Islam dan lainnya. Pecalang Itu NKRI, berbaur Dan menjaga Ummat Muslim, Nasrani, dsb Salam menjalankan ibadahnya. Pecalang bisa ada di masjid, Gereja, Vihara dsb. Kami tidak sebaliknya, mengganggu Ummat agama lain sebagaimana kerap dilakukan ‘ormas tertentu’, maaf ya bang “, jawab Komang, giliran Saya yang mengangguk – angguk kalau pun Komang tidak melihat.

SIAPA PECALANG?
Pulau dewata Bali memang banyak memiliki hal unik yang tidak dimiliki oleh pulau lainnya, di pulau Dewata ini dikenal dengan istilah desa dinas dan desa adat (desa Pakraman), seperti yang diketahui desa Dinas merupakan organisasi pemerintahan dalam tingkat desa dengan meyelenggarakan fungsi administratif kedinasan yang berhubungan dengan pemerintahan.

Sedangkan desa adat atau desa Pakraman ruang lingkupnya lebih besar mengacu pada organisasi lebih besar yang terdiri dari beberapa desa dinas, dipimpin oleh seorang bendesa adat, dan memiliki Pecalang.

Setiap desa adat memiliki syarat dan aturan berbeda-beda, sesuai dengan kebijakan desa adatnya, dan peran pecalang ini sangat memiliki peran penting dalam mengawal kebijakan desa adat dan menjaga ketertiban wilayahnya.

Pecalang di pulau Bali sangat disegani dan dihormati oleh warga Bali dalam mengemban setiap tugasnya. Apa yang dilaksanakan dalam melaksanakan tugasnya adalah amanah dari desa ataupun banjar adat yang sudah melakukan kesepakatan bersama, sehingga apa yang dilaksanakan dalam tugas selalu berjalan lancar, dan disegani oleh masyarakat.(PpRief/Wan/RL) – Foto.istimewa

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed