by

Mengawali Tahun 2022 Tingginya Kasus BBD Di Kabupaten Cianjur 

-Daerah-824 views

Cianjur,-sorotperadilan.com |Mengawali tahun 2022, Pemerintah Kabupaten Cianjur dikejutkan dengan tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Tercatat sedikitnya ada 14 kasus DBD pada bulan Januari ini, satu diantaranya meninggal dunia. Informasi ini diterima oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur.

Dikatakan Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Dr. Frida Laila Yahya, sebenarnya kita sudah menyebarkan surat edaran berupa instruksi Bupati Cianjur, tentang kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit DBD.

“Penyebarannya surat edaran itu sudah kita sampaikan kepada seluruh camat, Kepala Puskesmas dan jajaran Forkopimcam se-Kabupaten Cianjur, sebelum adanya kejadian tingginya kasus DBD hingga ada satu orang meninggal dunia,” kata Frida saat ditemui di lokasi vaksinasi anak U 6 – 11 tahun di SDN Panembong 1.

Di bulan Januari ini, lanjut Frida, memang sudah ada 14 kasus positif DBD, yang paling banyak itu ada di Kecamatan Cianjur kota, Karangtengah dan Cilaku.

“Di tiga kecamatan itulah yang paling banyak kasus DBD, sehingga bisa dikatakan daerah endemisnya, ” terangnya.

Untuk tindakan selanjutnya, sambung Frida, penanganannya kita akan melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan fogging tergantung dari laporan wilayah yang sudah terdeteksi banyak,

baru kita lakukan fogging.

“Sebetulnya fogging ini kan untuk memberantas nyamuk yang dewasa, padahal yang kita tekankan pemberantasan adalah sarang nyamuknya dengan sasaran tempat-tempat yang menjadi sarangnya. Kalau sudah jadi nyamuk itu sudah bisa kemana-mana,” tegasnya

Nah, terkait pencegahannya sendiri, masih dikatakan Frida, itu harus dilakukan bersama-sama bukan hanya tugas Dinas Kesehatan saja.

“Intinya itu harus peran serta juga dari masyarakat, ” ujarnya.

Terakhir Frida menyampaikan, sehubungan dengan masih tingginya angka pencapaian target vaksin menuju 100 persen, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur mengintruksikan puskesmas di masing-masing wilayah untuk mensosialisasikan kembali pencegahan dan kewaspadaan terhadap DBD.

“Mungkin hingga saat ini belum maksimal ya dalam melakukan sosialisasi. Kalau kita di Dinas Sosial melakukannya di media sosial memberikan informasi kepada masyarakat supaya lebih waspada lagi terhadap penyakit DBD,” tututpnya. (Sumber : Arif)

Red.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed